Senin, 18 Maret 2013

Aku Masih Terpenjara Dalam Jiwamu Yang Kotor

Dosa apa yang telah aku lakukan sehingga kini aku terhempas oleh siksa yang mulai aku nikmati ini? Mencintaimu, seperti berdiri di antara dua arah ketika gempa terjadi, perlahan gempa menyeret arah menuju pijakanku, dan tubuhku mulai melapuk seiring melapuknya kedua arah itu.

Ketika aku mengalihkan pandangan untuk merindukan kebebasan dari penjara ji...wamu yang kotor, yang selalu menciptakan penderitaan, kau begitu kokoh melumpuhkan arah perjalanan yang aku dambakan. Bahkan kau membunuh kebenaran dengan kebohongan yang kau ciptakan. Mataku mulai berair saat pintu kemustahilan kau ciptakan di hadapanku, aku berdiri terpaku dalam desakan nafas yang tersengal, antara keberanian dan rasa lelah yang menyelimuti tonggak pernafasanku, mencekik hebat kerongkongan yang memindahkan seluruh udara yang menuju paru-paruku. Sekali lagi, aku tetap menikmati penderitaan ini.

Kini, memasuki beberapa langkah sejak penderitaan itu menjadi candu, aku mulai berusaha mengubur wajahmu dan menanam karaktermu. Tapi tangan Tuhan telah mengikat jiwaku dengan keberadaanmu, sehingga setiap wajah yang aku kubur, selalu berganti dengan wajahmu yang berbinar seperti rembulan dan setiap karakter yang aku tanam, selalu berbuah dengan buah yang lebih banyak dan mengikat kerinduanku pada sosok dirimu, walau kau terus menciptakan penderitaan demi penderitaan di setiap jengkal kehidupanku.

Aku harus berjalan, aku tak mungkin terjebak di gerbang jiwamu, perjalananku masih panjang, hamparan karunia Tuhan masih luas di seberang sana. Namun seluas apapun bumi, jika hati terasa sempit, apakah tubuh ini bisa berjalan tegap? Atau harus memaksa tubuh meski dengan secuil jiwa atau mungkin lebih kecil? Tidak, tidak…. Aku tidak bisa. Tapi ketegaran jiwaku yang selalu bersinar ingin mengalahkan jiwamu yang kotor dan meraih kerinduan jiwaku demi kebebasan abadi dalam hidupku nanti.

(Bukit Keheningan, Honaratus Pigai.)


Sumber: http://www.facebook.com/pages/Puisi-Papua/434563689917061

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate


Nama
Email

Komentar:


 
Copyright © 2011~ Aliansi Mahsiswa Papua Komite Kota Solo ~SEJARAH AKAN MEMBEBASKAN-KU
Template modify by Alfrid Makewapai Dumupa